Saturday 6 February 2010

hujan senandungkan tembang kenangan
diujung daun
seorang dara kecil termangu dalam kebekuan
bisu menatap bening yang turun
laksana ribuan jarum menusuk bumi
tembusi tulang belulang
meresap kedasar bebatuan
dan genangi akar yang merentang
sang gadis kecil tersenyum kecut
ketika sudut matanya menatapku
penuh makna
ada tanya dimanik hitamnya
terbayang beban dihati resahnya
menangiskah sang mentari ... ...?
gerimis mendesah manja
seekor burung gereja terlena dibawah naungan atap
sang gadis kecil tersipu dalam ragu
senandung hujan disire hari
memaksanya diam merenungi sepi
hidup terentang semakin panjang
menatap penuh kehampaan
terdengar desah lirih dikeluhnya
menghiasai bibirnya yang mungil
terpatri harap ingin bersama
dan membuang sepi dinaungan gerimis
menatap takdir
menjalani suratan, dalam kebersamaan
sesa’at ..., ada getaran kecil
hinggapi hati resahku
mmenjalar keujung jantung
ketika sorot manik hitam
tatap lagi mata lelahku
ada bias sendu-menggores,
ketika ilusi kurentang lagi
bersama senandung hujan diriak gamang
“... ... dara kecil, hari ini masih bukan milikku, ... ...
Barangkali  nanti kan jadi milik kita ... ... ... ... ... ...”

zero, april’05
mimpi-mimpi hati

0 comments:

Post a Comment

GRATIS MP3