Monday 1 February 2010


resah mulai merasuki
ketika kau hadir
ada nada keputusasaan  didesah suaramu
ada sorot perih di manik kelammu
ada tersirat pedih dimata indahmu
ada tersembunyi kalimat memelas
disetiap uraian nafasmu
wajah getirmu memohon penuh harap
itu yang selalu kuingat
ketika resah merasuki hati
namun ... ..., aku tetap aku
yang akan selalu dendangkan syair sumbang
bermain pada kata penuh makna
meskipun terkadang penuh luka
dengan sorot hampa tanpa asa
harapan tlah terlanjur terbuang jauh
dinginnya rasa
tlah mengendap kedasar sumsum
derita hidup ... ...,
membuatku terlena dari ufuk-keufuk
tanpa arah
tanpa tujuan

kepahitan menghimpitku terlalu dalam
sepi menjerat teramat kuat
dan kasihmu ... ...
ketika resah rasuki diri
hanya segelintir sepoi yang menerpa tanpa rasa
walaupun meresap dalam keujung jantung
kini kembali resah rasuk diri
ada rasa yang bergolak
menggejolak dalam kesendirian
pada sepi yang panjang
sejuta getar-mengalir kejantungku
ada ganjalan meresap keras
merambat mengliri darah
ingin kupekikkan kepada rembulan
betapa riak telah membuncah diri
kucoba teriakkan pada matahari
betapa hasrat bergelombang mendera jiwa
namun semua sirna direguk sepi
yang kutemui tetap sunyi dikesenyapan
dan terpatri di jiwa rapuhku-jua diraga lelahku
  “Tuhan ... ..., kupersembahkan suratan diri ini
    didalam peluk-Mu  ... ... ... ... ... ... ... ...”.

zero, april’05
mimpi-mimpi hati

0 comments:

Post a Comment

GRATIS MP3